 |
| Gangguan sistem Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM |
Suaradiksi.com. Lhokseumawe – Gangguan pada sistem Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM dalam beberapa pekan terakhir dikeluhkan oleh para notaris dan advokat. Kondisi ini menghambat proses pelayanan hukum, terutama dalam pendaftaran dan pengesahan dokumen penting.
Keumala Sari, SH, MKn, seorang notaris di Lhokseumawe, Aceh, mengungkapkan bahwa gangguan sistem ini berdampak serius pada kinerja profesi hukum. “Gangguan ini sangat menghambat pekerjaan kami. Banyak dokumen yang harus segera diproses, seperti pendirian badan hukum, perpanjangan izin, dan berbagai pengesahan dokumen lainnya, menjadi tertunda,” ujar Keumala, Jumat, 24 Januari 2025.
Keumala menambahkan bahwa kerugian ini tidak hanya dialami oleh notaris, tetapi juga oleh advokat dan pihak-pihak yang membutuhkan layanan hukum tepat waktu. Menurutnya, keterlambatan proses dapat berdampak langsung pada kredibilitas para profesional hukum di mata klien.
“Sistem AHU yang terganggu mempersulit kami untuk memberikan pelayanan yang optimal. Bahkan, ada klien yang merasa kecewa karena dokumen mereka tak kunjung selesai. Padahal, ini sepenuhnya di luar kendali kami,” jelasnya.
Gangguan pada sistem AHU disebut-sebut berkaitan dengan pembaruan sistem digital di kementerian, namun belum ada kejelasan mengenai kapan masalah ini akan sepenuhnya teratasi. Keumala berharap pemerintah segera memberikan solusi untuk mengembalikan kelancaran layanan hukum yang sangat penting ini.
“Kami berharap pihak Kementerian Hukum dan HAM segera mengambil langkah konkrit. Jika terus dibiarkan, ini bisa berdampak negatif bagi banyak pihak, termasuk dunia usaha yang sangat membutuhkan dokumen legalitas dalam waktu cepat,” tutup Keumala.
Gangguan sistem semacam ini menjadi pengingat pentingnya infrastruktur digital yang andal dalam pelayanan publik, terutama di bidang hukum yang bersifat vital. Para pelaku profesi hukum kini menunggu tanggapan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini sesegera mungkin.
