Suaradiksi.com. Lhokseumawe – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lhokseumawe baru saja menggelar acara istimewa bertajuk Festival Seni dan Dakwah. Acara yang melibatkan warga binaan pemasyarakatan (WBP) ini bertujuan untuk menggali potensi kreatif, mempererat ukhuwah, serta menanamkan nilai-nilai positif melalui seni dan dakwah.
Festival ini menghadirkan berbagai perlombaan menarik, seperti Lomba Baca Kitab Kuning, Cerdas Cermat, Nasyid, dan Pantun. Dengan semangat yang menggebu, para WBP menunjukkan bakat serta kecintaan mereka terhadap ilmu dan seni dalam suasana yang penuh keceriaan.
Acara dibuka dengan lomba baca kitab kuning, yang menjadi sorotan utama. Dalam perlombaan ini, peserta diuji kemampuan mereka dalam membaca dan memahami kitab klasik Islam. Selain mengasah ilmu agama, lomba ini juga menjadi media untuk memperdalam nilai-nilai keislaman.
Lomba cerdas cermat turut menyita perhatian. Para WBP berlomba menjawab pertanyaan seputar pengetahuan umum dan agama dengan antusias. Sorak sorai pendukung menambah semarak acara, membuktikan bahwa keterbatasan ruang tidak menghalangi semangat untuk terus belajar dan berprestasi.
Kemeriahan berlanjut dengan lomba nasyid dan pantun. Kedua lomba ini menjadi panggung bagi para peserta untuk mengekspresikan kreativitas mereka dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui musik dan puisi. Tidak hanya menampilkan seni, kegiatan ini juga menjadi ajang penyebaran inspirasi dan motivasi kepada sesama WBP.
Kepala Lapas Kelas IIA Lhokseumawe, Untung Cahyo sidharto menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan panitia yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. “Kami berharap kegiatan seperti ini menjadi langkah awal untuk terus mengembangkan potensi diri para WBP. Semoga ini menjadi bekal mereka untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya dalam sambutannya, Jumat 24 Januari 2025.
Festival Seni dan Dakwah ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa kreativitas dan perubahan positif dapat tumbuh di mana saja, termasuk di balik jeruji besi. Dengan semangat baru yang terpancar, para WBP membuktikan bahwa kesempatan untuk berkembang selalu ada, selama ada kemauan untuk belajar dan berbuat baik.