Suaradiksi.com. Lhokseumawe – Hari terakhir kegiatan Retret Bela Negara yang diselenggarakan oleh Lanal Lhokseumawe meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta. Dalam suasana penuh semangat, Komandan Lanal Lhokseumawe, Kolonel Laut (P) Andi Susanto, mengajak Rektor Universitas Malikussaleh, Prof. Dr. Herman Fithra Asean Eng, bersama para peserta untuk merasakan pengalaman berlayar di perairan Selat Malaka.
Tidak hanya sekadar pelayaran biasa, para peserta juga diajak untuk mencoba mendayung menggunakan perahu karet. Aktivitas ini merupakan simulasi dasar dalam aktivitas kelautan yang bertujuan untuk membangun karakter peserta, terutama dalam menanamkan nilai-nilai Bela Negara.
“Kegiatan ini bukan hanya memberikan pengalaman baru bagi peserta, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dan memperkuat rasa kebersamaan,” ujar Kolonel Laut (P) Andi Susanto.
Selama pelayaran, peserta diberi pengarahan tentang dasar-dasar navigasi laut, pentingnya menjaga keselamatan di perairan, serta wawasan mengenai kedaulatan maritim. Menurut Kolonel Andi, kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan para peserta pada tantangan dan potensi besar yang dimiliki laut Indonesia, khususnya perairan Selat Malaka yang strategis.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap peserta dapat merasakan langsung bagaimana bekerja sama dalam menghadapi tantangan di laut, yang pada gilirannya akan membentuk karakter mereka dalam Bela Negara,” tambahnya.
Retret ini juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antara civitas akademika Universitas Malikussaleh dan TNI AL. Kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya Lanal Lhokseumawe dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keutuhan negara, terutama dari sektor maritim.
Bagi Prof. Dr. Herman Fithra, pengalaman berlayar di Selat Malaka dan mencoba mendayung perahu karet menjadi momen berharga. “Kegiatan ini bukan hanya mendidik, tetapi juga menyadarkan kita akan pentingnya peran laut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semangat yang dibangun di sini diharapkan terus tumbuh di lingkungan akademik kami,” tuturnya.
Melalui Retret Bela Negara ini, Lanal Lhokseumawe membuktikan bahwa laut bukan hanya wilayah yang perlu dijaga, tetapi juga media pembelajaran yang kaya akan nilai-nilai persatuan, kerja sama, dan semangat cinta tanah air. Pesan dari Selat Malaka ini diharapkan menggema hingga ke berbagai lapisan masyarakat, menumbuhkan kesadaran bahwa bela negara adalah tanggung jawab bersama.