Suaradiksi.com. Lhokseumawe — Suasana Kota Lhokseumawe berubah drastis pada Senin (18/8/2025) siang. Ribuan warga tumpah ruah ke jalan-jalan utama untuk menyaksikan karnaval dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
PArus masyarakat yang membludak membuat aktivitas di pasar tradisional Inpres menurun tajam bahkan sejumlah pedagang memilih menutup lapaknya.
Karnaval yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe berlangsung semarak. Pesertanya berasal dari kalangan pelajar, instansi pemerintah, hingga berbagai komunitas masyarakat. Mereka tampil dengan kostum-kostum unik, kendaraan hias, serta atraksi seni dan budaya. Suara musik drum band yang bergema di sepanjang rute semakin menambah kemeriahan.
Di balik riuhnya acara, pemandangan berbeda terlihat di kawasan pasar tradisional. Biasanya padat oleh aktivitas jual beli, hari itu pasar tampak sepi. Banyak kios tutup karena tidak ada pembeli yang datang.
"Hari ini sama saja seperti tutup toko, semua orang lebih memilih nonton karnaval," ujar Bayhaqqi, seorang pedagang, kepada media.
Pendapat serupa disampaikan Irfan, pedagang lain yang juga memilih tidak berjualan hari itu. Ia menyebut kondisi pasar benar-benar lengang.
"Lebih baik tutup daripada begini. Sepi sekali, Bang," ucapnya.
Fenomena ini mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap karnaval peringatan HUT RI ke-80. Warga rela meninggalkan aktivitas ekonomi sejenak demi memusatkan perhatian pada pesta budaya tersebut.
Sejenak, jalanan kota menjadi panggung kebersamaan dan euforia kemerdekaan, sementara denyut pasar berhenti untuk memberi ruang bagi semangat nasionalisme yang membara di hati masyarakat Lhokseumawe.