Iklan

Komitmen PHE NSO dan PEP Rantau Perkuat Sinergi dan Optimalisasi Sektor Migas ke Gubernur Aceh

Redaksi
22 Juli 2025
Last Updated 2025-07-22T06:27:36Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates


Suaradiksi.com. Banda Aceh — Pertamina Hulu Energi (PHE) NSO dan Pertamina EP (PEP) Rantau bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkuat sinergi dengan Pemerintah Provinsi Aceh dalam rangka optimalisasi sektor migas di wilayah tersebut.


Komitmen kedua perusahaan migas yang menjadi bagian dari Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 1 itu ditegaskan dalam pertemuan antara Gubernur Aceh Muzakir Manaf di Pendopo Gubernur Aceh, Rabu (15/7) lalu.

 

Pertemuan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) dan beberapa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lain di Aceh. Dalam kunjungan ini hadir Kepala SKK Migas Sumbagut C.W Wicaksono dan jajarannya.


Sementara dari Pertamina hadir General Manager PHR Zona 1 Hari Widodo, Manager PHE NSO Heri Prayogo, Manager PEP Rantau Field Tomi Wahyu Alimsyah dan Head of Relation Zona 1 Budi Ariyanto.

 

Pada kesempatan ini, General Manager Zona 1 Hari Widodo menyatakan bahwa perusahaan terus berkomitmen mengoptimalkan lapangan-lapangan migas yang tergolong sudah mature dengan berbagai inovasi. “Wilayah kerja kami seperti PHE NSO dan PEP Rantau sudah berproduksi sejak lama dan saat ini berbagai upaya inovasi serta pengeboran baru tetap kami lakukan untuk mendukung ketahanan energi,” ujarnya.

 

Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyampaikan dukungan terhadap upaya optimalisasi sektor migas, mengingat potensi besar yang dimiliki provinsi tersebut. Menurutnya, sumur-sumur tua yang ada masih memiliki nilai keekonomian yang layak untuk digarap. “Untuk itu, pentingnya ada sinergi antara pemerintah dan industri migas untuk mendukung pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

 

Sebelumnya, SKK Migas Sumbagut bersama PHE NSO telah melakukan kunjungan ke Pemerintah Kota Lhokseumawe dan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara pada 23 Juni 2025. Dalam kunjungan tersebut, SKK Migas dan PHE NSO memaparkan kontribusi industri terhadap penyerapan tenaga kerja lokal yang telah mencapai lebih dari 90 persen, serta dukungan terhadap restorasi lanskap Cot Girek, kawasan penting bagi keanekaragaman hayati.

 

Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abubakar dan Bupati Aceh Utara Ismail A. Jalil menyampaikan apresiasi atas keberadaan industri migas yang tidak hanya mendukung ketahanan energi nasional, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal. Keduanya menyoroti pentingnya pelatihan dan pendidikan vokasi untuk mempersiapkan tenaga kerja lokal yang kompeten di bidang migas.

 

Sementara itu, PEP Rantau juga melakukan pertemuan dengan Bupati Aceh Tamiang, Armia Pahmi, untuk memaparkan rencana kerja tahun 2025 dan meminta dukungan pemerintah daerah dalam pelaksanaannya. Di tahun ini PEP Rantau juga memiliki beberapa rencana pengeboran.


Upaya optimalisasi migas di Aceh menjadi bagian penting dari target nasional mencapai 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030 nanti. 

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl