Suaradiksi.com. Jakarta - Enam dari sebelas Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) besar berhasil melampaui target lifting yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Hal ini disampaikan oleh Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa (tanggal belum disebutkan).
Keenam KKKS yang mencatat kinerja lifting melampaui target adalah:
- ExxonMobil Cepu Ltd dengan pencapaian 112% atau sebesar 152 ribu barel setara minyak per hari (mboepd).
- BP Berau Ltd sebesar 103,5% atau 304 mboepd.
- Medco E\&P Grissik Ltd sebesar 101% atau 101 mboepd dari target 100 mboepd,
- Pertamina Hulu Mahakam sebesar 109,5% atau 95 mboepd dari target 87 mboepd,
- Eni East Sepinggan Ltd dengan realisasi 72 mboepd, sesuai target,
- Husky-CNOOC Madura Ltd sebesar 102% atau 42 mboepd.
Sementara itu, lima KKKS lainnya masih belum mencapai target lifting, yakni:
- PT Pertamina EP,
- PT Pertamina Hulu Rokan,
- Petrochina International Jabung,
- Medco E\&P Natuna,
- PC Ketapang II Ltd.
Menurut Djoko, kontribusi dari enam KKKS tersebut, ditambah dengan produksi dari KKKS lainnya yang menyumbang sekitar 379 mboepd, membawa total pencapaian lifting nasional mencapai 96,6% hingga Mei 2025.
Djoko juga mengungkapkan bahwa hingga Mei 2025, Lifting minyak telah mencapai 94% dari target, dengan proyeksi akan tembus 100% pada akhir tahun atau setara 605 ribu barel per hari (mbopd).
Lifting gas telah mencapai 98% dan diperkirakan akan menyentuh 98,5% hingga akhir tahun. Secara keseluruhan, lifting migas gabungan telah menyentuh 97% dan diproyeksikan akan mencapai 99% pada akhir 2025.
Untuk tahun 2026, SKK Migas memproyeksikan lifting minyak nasional akan berada di kisaran 600.000 hingga 610.000 mbopd.
