![]() |
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Aceh Utara, Ahmad Yamani. Foto: Dedy |
Suaradiksi.com. Lhokseumawe - Kepala Sekolah (Kepsek) di Kabupaten Aceh Utara diresahkan dengan ulah oknum yang mengaku wartawan datang ke sekolah untuk mengancam kepsek terkait realisasi dana Bantuan Operasional Sekolah atau BOS.
Oknum wartawan dari media online lokal di Aceh tersebut diduga melakukan pemerasan terhadap kepala sekolah dengan menargetkan sejumlah nominal uang agar berita terkait realisasi dana BOS itu tidak ditayangkan atau terbit.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Aceh Utara, Ahmad Yamani mengatakan bahwa oknum wartawan berinisial AB tersebut kerap mendatangi sekolah-sekolah di Aceh Utara dengan modus sama yakni wawancara terkait dana BOS.
"Sudah bertahun-tahun kepala sekolah mengeluh dengan oknum tersebut. Modus wawancaranya semua sama yakni terkait dana BOS, akan tetapi ujung-ujungnya nego agar berita tidak tayang, akan tetapi jika tidak mau nego maka diancam akan naikan berita,"kata Yamani saat menggelar konferensi pers di Lhokseumawe, Jumat, 2 Agustus 2024 malam.
Dikatakan Yamani, oknum wartawan tersebut tidak hanya meneror kepala sekolah di Aceh Utara saja, akan tetapi dari hasil koordinasi dengan Kacabdin lainnya diketahui bahwa hampir seluruh sekolah di Aceh didatangi atau dihubunginya dengan modus yang sama yaitu wawancara dana BOS.
"Dia itu wartawan yang tidak beretika dan sudah sangat menggangu proses pendidikan di Aceh, khususnya di Aceh Utara karena setiap saat kepala sekolah diancam dan diteror. Nominal angka yang minta bukannya kecil yaitu berkisar Rp3 juta hingga Rp5 juta dan bahkan bisa lebih. Karena modusnya semua sama, sehingga kami beri nama dia wartawan Dana BOS,"ujarnya.
Yamani menyebutkan, pihaknya akan menempuh jalur hukum akibat ulah oknum wartawan yang telah meresahkan dan melakukan pencemaran nama baik kepala sekolah di wilayah tersebut.
"Dia (oknum wartawan) kerap meminta sejumlah uang untuk berbagai kegiatan, baik untuk transportasi maupun lainnya. Kalau diladeni bakal minta terus, tapi sekali tidak diladeni maka diancam berita yang katanya diduga-duga entah apalah,"sebut Yamani yang didampingi beberapa Kepala SMA dan SMK di Aceh Utara saat menceritakan aksi oknum yang mengaku wartawan itu.
Menurut Yamani, kasus oknum wartawan Dana BOS tersebut harus segera ditindaklanjuti agar tidak meresahkan kepala sekolah dengan modusnya untuk mengorek berbagai informasi dari sekolah dan mengancam untuk mempublikasikan sederet persoalan terkait pengelolaan dana dari Kementerian Pendidikan itu ke media.
"Sudah banyak korban dari oknum wartawan Dana BOS, tidak hanya tingkat SMA/SMK, akan tetapi juga tingkat SMP dan SD. Semoga kedepannya tidak ada lagi kepala sekolah yang menjadi korban, oleh karena itu sekali lagi kami akan menempuh jalur hukum. Apalagi saya banyak kenal dengan wartawan tapi tidak ada yang kenal dengan oknum berinisial AB tersebut,"tutup Ahmad Yamani.
Sumber : kba.one