 |
| T Moundary saat mengisi siaran. Foto: dok Aldo |
Suaradiksi.com. Lhokseumawe – Nama T Moundary, atau yang akrab disapa Aldo, bukanlah sosok asing bagi para pendengar setia RRI Pro 2. Suaranya yang ceria dan penuh energi kerap menghidupkan udara dengan konten-konten segar untuk remaja seperti musik hits, obrolan santai, tips kreatif, hingga cerita motivasi yang membangkitkan semangat anak muda.
Namun, di tengah kesibukan sebagai penyiar yang akrab dengan dunia hiburan remaja, Aldo memilih tantangan baru. Meninggalkan zona nyaman di balik mikrofon studio dan terjun langsung sebagai wartawan lapangan di RRI Lhokseumawe.
“Kalau di RRI Pro 2 saya membangun kedekatan lewat suara dan cerita, kini saya harus membangun kedekatan lewat tatap muka di lapangan. Bedanya, di sini saya harus mencari, menggali, dan memastikan kebenaran informasi sebelum disampaikan,” ujar Aldo.
 |
| T Moundary saat meliput pelepasan prajurit TNI ke Papua. Foto : dok Aldo |
Perubahan ini bukan tanpa risiko. Dari ruang siaran ber-AC dengan playlist musik kekinian, Aldo kini harus berhadapan dengan teriknya matahari, derasnya hujan, hingga situasi mendesak yang kadang penuh kejutan. Namun, justru di situlah ia menemukan kepuasan tersendiri, karena bisa melihat langsung realitas masyarakat yang selama ini hanya ia ceritakan dari balik mikrofon.
Pengalaman sebagai penyiar Pro 2 membekalinya dengan kemampuan komunikasi yang hangat dan cara bercerita yang menarik, modal yang kini ia gunakan untuk mewawancarai narasumber dan menyampaikan berita yang akurat namun tetap mudah dipahami.
Bagi rekan-rekan di RRI Lhokseumawe, Aldo adalah contoh nyata bahwa seorang penyiar gaul sekalipun bisa menjadi wartawan tangguh. Ia membuktikan bahwa dunia jurnalistik dan dunia hiburan remaja punya satu benang merah, sama-sama menyampaikan pesan yang bermanfaat bagi pendengar dan pembaca.
Kini, dari obrolan santai di udara hingga berita faktual dari lapangan, Aldo terus menginspirasi banyak orang, terutama anak muda, bahwa tidak ada batasan untuk berkembang dan mencoba hal baru.
