Suaradiksi.com. Lhokseumawe - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Lhokseumawe bersama lembaga peduli lingkungan menggalakkan aksi bersih-bersih pantai sebagai upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Kegiatan yang berlangsung di Pesisir Pantai Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe tersebut diikuti oleh lembaga peduli lingkungan seperti Turun Tangan, Kejar Mimpi, Genbi, Duta Wisata, Wacana dan Kelompok Sadar Lingkungan (Pokdarling) serta masyarakat setempat.
Kepala Bidang Kebersihan dan Sanitasi DLH Kota Lhokseumawe Ridwan Puteh mengatakan bahwa kegiatan tersebut penting dilakukan guna mengurangi populasi sampah di pesisir pantai yang menjadi bagian penting dari ekosistem setempat.
"Aksi ini penting untuk menjaga kebersihan tersebut dan sesuai dengan program yang digalakkan Pj Walikota Lhokseumawe A Hanan,"ujarnya.
Sementara itu, Wakil Koordinator Komunitas Turun Tangan Lhokseumawe, Muhammad Ikram Mullah, mengatakan kegiatan operasi sampah ini turut dibantu oleh beberapa komunitas lainnya yang ada di Lhokseumawe, termasuk para duta wisata dan masyarakat sekitar.
Sebenarnya operasi sampah ini bukan gerakan pertama kami, karena sebelumnya kami juga sudah melakukan kegiatan yang sama di Waduk Lhokseumawe,” kata Ikram
Untuk hari ini, kata Ikram, pihaknya fokus di tempat wisata, yakni Pantai Ujong Blang Lhokseumawe. Ikram mengatakan Pantai Ujong Blang sebenarnya tempat wisata yang sangat menarik dikunjungi. Namun sayang masih banyak sampah.
"Hal ini menunjukkan masih kurangnya kepedulian dalam hal pengelolaan sampah di tempat wisata. Begitu juga di tempat lain seperti wisata Goa Jepang, masih banyak sampah yang bisa ditemukan,” kata Ikram.
Ikram mengakui bahwa memang pemerintah telah melakukan penanganan sampah, sehingga menjadikan Gampong Pusong Baru sebagai fokusnya penanganannya. Namun Ikram berharap fokus penanganan sampah oleh pemerintah juga dipusatkan di tempat-tempat lain.
“Harusnya pemerintah mensosialisasikan cara pengelolaan sampah kepada masyarakat, karena sampah bukan hanya diambil serta dibakar, tetapi ada nilai ekonomisnya,”tutup Ikram.
