Suaradiksi.com. Lhokseumawe — PT Bank Aceh Syariah kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat terdampak bencana. Direktur Utama Bank Aceh Syariah, Fadhil Ilyas, menyerahkan bantuan sembako bagi ratusan pengungsi banjir yang ditampung di Kompleks Islamic Center Lhokseumawe, Sabtu siang, 30 November 2025.
Bantuan tersebut diterima langsung Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti, dan disaksikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian serta Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal.
Serah terima bantuan berlangsung di tengah meningkatnya jumlah warga yang mengungsi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan utara Aceh selama sepekan terakhir. Sejumlah kecamatan ditetapkan dalam status darurat karena akses terputus, logistik menipis, dan kebutuhan pengungsi terus melonjak.
Fadhil Ilyas menegaskan bahwa kehadiran Bank Aceh Syariah di lokasi bencana merupakan bagian dari komitmen sosial perusahaan. Menurutnya, bencana kali ini membutuhkan langkah sigap dan kerja sama lintas sektor.
“Bank Aceh bukan hanya lembaga keuangan, tetapi bagian dari masyarakat Aceh. Kami berkewajiban hadir dan membantu meringankan beban para pengungsi,” ujar Fadhil.
Ia memastikan Bank Aceh akan terus memantau perkembangan di lapangan dan siap menambah dukungan bila diperlukan. Bantuan yang disalurkan meliputi paket sembako, makanan siap saji, kebutuhan anak-anak, serta logistik tambahan untuk dapur umum pemerintah daerah.
Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti, menyampaikan apresiasi atas respons cepat Bank Aceh di masa tanggap darurat.
“Pengungsi terus bertambah setiap hari. Dukungan ini sangat membantu memperkuat penanganan bencana, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia,” tegasnya.
Sayuti menambahkan bahwa pemerintah sedang berupaya menormalkan akses jalan yang terputus serta menyiapkan lokasi pengungsian tambahan.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menilai sinergi berbagai pihak menjadi kunci penyelamatan warga di tengah kondisi darurat.
“Saya mengapresiasi inisiatif Bank Aceh sebagai BUMD yang proaktif. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama,” ujar Tito.
Ia menekankan perlunya percepatan evakuasi, distribusi logistik, dan pelayanan kesehatan melalui koordinasi yang lebih terpadu.
Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal, juga memastikan pemerintah pusat memantau langsung situasi dan mendorong percepatan penanganan di wilayah paling terdampak.
Hingga kini, pengungsi di Islamic Center terus berdatangan. Sebagian kehilangan tempat tinggal, sementara lainnya mengungsi karena rumah berada di zona rawan banjir susulan. Dengan curah hujan yang masih tinggi, pemerintah menyerukan masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan.
Bantuan dari Bank Aceh Syariah menjadi tambahan penting dalam aliran dukungan yang masuk. Namun pemerintah menegaskan bahwa kebutuhan logistik masih besar dan membutuhkan keterlibatan lebih banyak pihak.


