Suaradiksi.com. Aceh Utara — PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) memastikan seluruh fasilitas pabrik berada dalam kondisi aman dan terkendali meskipun kawasan di sekitar perusahaan terdampak banjir, Kamis 27 November 2025.
Untuk menjaga keselamatan bersama, operasional pabrik dihentikan sementara mengingat keterbatasan suplai air, utilitas pendukung, serta kondisi eksternal yang belum memungkinkan beroperasi secara normal.
Penghentian sementara ini merupakan bagian dari prosedur keselamatan perusahaan untuk mencegah potensi kerusakan peralatan, melindungi pekerja, dan menjaga stabilitas sistem produksi. Saat ini, seluruh unit kritikal berada dalam pengawasan ketat oleh tim teknis serta Tim Tanggap Darurat PIM.
Selain operasional pabrik, akses distribusi pupuk juga mengalami kendala akibat terputusnya jalur transportasi darat. Kendati demikian, PIM memastikan bahwa stok pupuk di pabrik serta Gudang Lini 2 dan Lini 3 masih aman dan mencukupi kebutuhan.
Penyaluran akan dipercepat segera setelah akses transportasi kembali normal. Perusahaan juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat keamanan, dan para pemangku kepentingan untuk percepatan pemulihan distribusi.
Dalam upaya menjamin keselamatan, PIM telah melakukan evakuasi seluruh karyawan beserta keluarga dari komplek perumahan perusahaan, termasuk pasien dan tenaga medis dari Rumah Sakit Prima Inti Medika (RS PRIME). Seluruhnya kini berada di lokasi yang telah dipastikan aman oleh perusahaan.
PIM menegaskan, setelah banjir surut, proses pemulihan operasional akan dilakukan secara bertahap, mulai dari inspeksi menyeluruh fasilitas pabrik, pengecekan utilitas dan jaringan pendukung, hingga pengujian ulang kesiapan peralatan produksi. Normalisasi distribusi pupuk akan menjadi prioritas berikutnya guna menjaga kelancaran pasokan pupuk nasional.
Melalui berbagai langkah tersebut, PIM menegaskan komitmennya dalam melindungi keselamatan pekerja dan keluarga, menjaga aset strategis, serta tetap mendukung ketahanan pangan nasional melalui ketersediaan pupuk yang terjaga.
