Suaradiksi.com. Sibolga – Banjir dan longsor yang melanda Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) sejak 25 November 2025 menempatkan ribuan warga dalam kondisi darurat. Akses transportasi, komunikasi, serta jaringan listrik terputus total, sehingga distribusi logistik terhambat dan kebutuhan pangan warga tidak terpenuhi.
Kondisi ini memicu keresahan dan kemarahan masyarakat yang sudah berhari-hari kesulitan mendapatkan makanan. Beberapa warga dilaporkan terpaksa menjarah sejumlah supermarket untuk memenuhi kebutuhan bertahan hidup.
“Sudah berapa hari ini bang, bantuan belum ada datang. Kami mau makan apa? Anak-anak kami sudah kelaparan,” keluh seorang warga Sibuluan dengan suara bergetar.
Situasi di lapangan turut menyulut emosi warga lainnya. Sejumlah pengendara yang melintas terlihat meneriakkan dukungan terhadap aksi warga yang frustasi akibat kelaparan. Selain itu, masyarakat juga mengeluhkan terhentinya layanan vital seperti listrik, jaringan internet, air bersih, hingga putusnya jembatan penghubung antar wilayah.
Menanggapi keadaan darurat tersebut, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah mulai menyalurkan bantuan logistik tahap pertama melalui jalur udara lantaran akses darat masih tidak memungkinkan untuk dilewati.
“Kita akan menyalurkan dua ton bahan pangan seperti beras, mi instan, minyak goreng, dan ikan rebus ke setiap kecamatan,” ujar Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Tapteng, Jonnedy Marbun.
Ia menambahkan bahwa bantuan dari pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Sumut, dan BNPB telah mulai masuk melalui helikopter. Sebagian bantuan lainnya akan dijemput dari Bandara Pinangsori untuk mempercepat pendistribusian.
“Keterlambatan ini terjadi karena komunikasi dan listrik terputus total, sehingga koordinasi serta pendataan sempat terhambat. Kami mohon maaf atas kondisi ini,” ungkapnya.
Jonnedy berharap masyarakat tetap tenang karena bantuan akan disalurkan secara bertahap ke semua wilayah terdampak.
“Mulai hari ini dan seterusnya, bantuan akan turun ke setiap kecamatan. Kami berharap masyarakat dapat bersabar,” tutupnya.
Hingga kini, pendataan korban dan kerusakan infrastruktur masih terus berlangsung di tengah kondisi medan yang belum sepenuhnya pulih.
Sumber: https://redaksi8.com/bantuan-terlambat-warga-tapteng-kelaparan-dan-menjarah-supermarket/


