Suaradiksi.com, Jakarta - Kerugian besar tengah mendera PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), perusahaan lokal yang membawahi restoran cepat saji KFC Indonesia.
Mengutip salinan laporan keuangan perusahaan yang dirilis dalam keterbukaan informasi BEI, FAST mencatatkan rugi bersih Rp 348,83 miliar. Angka kerugian ini membengkak 6.173,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatat rugi Rp 5,56 miliar.
Kondisi ini terjadi karena pendapatan perusahaan yang anjlok, di sisi lain beban perusahaan mengalami peningkatan. Pada semester I 2024, FAST membukukan pendapatan Rp 2,48 triliun, atau ambles 20,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,12 triliun.
Pendapatan makanan dan minuman yang merupakan lini bisnis utama KCF Indonesia tercatat mengalami penurunan dari Rp 3,1 triliun menjadi Rp 2,47 triliun.
Penurunan pemasukan perusahaan juga terjadi dari komisi atas penjualan konsinyasi dari Rp 11,85 miliar menjadi Rp 10,46 miliar. Beban pokok penjualan waralaba yang memiliki slogan Jagonya Ayam ini memang turun 7,1 persen menjadi Rp 1,06 triliun.
Beban penjualan dan distribusi FAST juga turun 9,43 persen menjadi Rp 1,44 triliun. Yang jadi masalah, beban operasi lain justru melonjak 119,16 persen menjadi Rp 22,07 miliar dari Rp 10,07 miliar. Selain itu, beban keuangan juga membengkak 9,08 persen menjadi Rp 39,87 miliar.
Dari sisi jumlah aset, perusahaan tercatat mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 3,91 miliar menjadi Rp 3,97 miliar. Namun sepanjang 1 semester ini, perusahaan juga harus menanggung kenaikan utang dari Rp 3,1 triliun menjadi Rp 3,5 triliun.
Sebagai informasi, meski KFC merupakan jaringan waralaba cepat saji yang berasal dari Amerika Serikat, mayoritas saham FAST dimiliki pengusaha nasional.
Tercatat, pemegang saham terbesar FAST adalah Keluarga Gelael melalui PT Gelael Pratama yang menggenggam 40 persen, dan Grup Salim melalui PT Indoritel dengan kepemilikan saham 35 persen.
Di banyak negara, termasuk Indonesia, KFC menghadapi seruan boikot imbas serangan militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina.
Sumber : Kompas.com