Suaradiksi.com, Lhokseumawe - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Lhokseumawe bersama lembaga peduli lingkungan melakukan sosialisasi akan pentingnya menjaga kebersihan bagi warga Desa Pusong Baru, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.
Kegiatan sosialisasi dan aksi bersih-bersih tersebut diikuti oleh tiga lembaga peduli lingkungan dan seluruh kadus serta warga di Desa Pusong Baru, Sabtu 20 Juli 2024.
Kepala Bidang Kebersihan dan Sanitasi DLH Kota Lhokseumawe Ridwan Puteh mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan tersebut merupakan dilakukan guna mendukung program Pj Walikota Lhokseumawe A Hanan untuk membebaskan Desa Pusong Baru dan Pusong Lama dari status kawasan kumuh.
"Hari ini DLH Kota Lhokseumawe mendukung misi yang dilakukan tiga lembaga peduli lingkungan yang untuk sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan bagi warga. Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan lingkungannya,"kata Ridwan Puteh.
Adapun tiga lembaga tersebut yakni Turun Tangan Lhokseumawe, Wadah Pembaca Bernalar (Wacana) dan Kelompok Sadar Lingkungan (Pokdarling).
Dikatakan Ridwan Puteh, saat ini di Gampong Pusong Baru telah memiliki bank sampah, dan hari ini juga dilakukan sosialisasi tentang penanganan sampah agar memilah sampah yang bernilai ekonomis dan non ekonomis untuk dibeli oleh pemerintah melalui bank sampah.
Ridwan Puteh menyebutkan, di pemukiman Pusong Baru saat ini telah ada sejumlah warga yang telah memiliki kesadaran untuk mengutip sampah di rumahnya sendiri.
"Namun demikian, masih banyak warga yang masih perlu diberikan pemahaman dan sosialisasi agar kesadarannya akan kebersihan bisa meningkat,"ujarnya.
Sementara itu, perwakilan Komunitas Turun Tangan Lhokseumawe, Syarifah khairuna, mengatakan untuk menangani sampah di Pusong Baru diperlukan kerja sama dengan sejumlah lembaga.
“Hari ini kita mendukung penuh untuk kegiatan bersih-bersih lingkungan, dan ini kegiatan ketiga kalinya yang kita lakukan,” kata dia.
Syarifah mengatakan, kegiatan pertama dilakukan adalah mengutip sampah, sedangkan kegiatan kedua adalah pemberian kantong plastik hitam, dan kegiatan ketiga sosialisasi.
Berdasarkan data, kata Syarifah, Gampong Pusong Baru ini tempat paling banyak sampahnya, sehingga beberapa lembaga yang tergabung dalam Komunitas Peduli Lingkungan fokus menanganinya dan juga menjadi satu visi misi dengan pemerintah.
“Kami telah titipkan anggaran ke dusun, dan dana tersebut untuk membeli sampah masyarakat disini, supaya masyarakat lebih rajin memilah sampah yang bernilai ekonomis,"tutup Syarifah.